Bitcoin Halving: Panduan Lengkap untuk Investor dan Penambang Bitcoin
Foto : Bitcoin (CNBC Indonesia)
Halving Bitcoin adalah peristiwa di mana imbal hasil bagi para penambang Bitcoin dipotong setengahnya atau 50%. Ini berarti bahwa jumlah Bitcoin baru yang dimasukkan ke dalam pasar melalui penambangan berkurang secara drastis. Tujuannya adalah untuk menjaga nilai Bitcoin dengan mengendalikan pasokan dan mengatur inflasi.
Peristiwa ini terjadi setiap empat tahun sekali dan telah terjadi beberapa kali sejak Bitcoin pertama kali diperkenalkan. Halving pertama terjadi pada November 2012, yang memangkas hadiah penambangan dari 50 menjadi 25 BTC per blok. Kemudian, pada halving kedua pada Juli 2016, imbalan turun lagi menjadi 12,5 BTC per blok. Halving terakhir terjadi pada Mei 2020, di mana imbalan penambangan menjadi 6,25 BTC per blok.
Halving Bitcoin bertujuan untuk mengontrol inflasi dan menjaga nilai Bitcoin dengan membatasi pasokan. Ini juga berdampak pada permintaan Bitcoin karena penurunan pasokan baru biasanya membuatnya lebih diinginkan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan harga. Banyak investor melihat halving sebagai peluang untuk mendapatkan keuntungan karena potensi kenaikan harga yang terkait dengan kelangkaan aset.
Namun, bagi para penambang, halving bisa menjadi tantangan karena imbalan yang lebih rendah berarti penghasilan mereka dari penambangan juga turun. Bisnis penambangan Bitcoin, terutama yang besar dan terpusat, harus secara konstan meningkatkan infrastruktur dan efisiensi untuk tetap menguntungkan dalam lingkungan ekonomi yang berubah seiring waktu.
Baca juga : Bitcoin dan Crypto: Aset atau Mata Uang Digital untuk Passive Income Global
Halving Bitcoin adalah bagian penting dari protokol Bitcoin yang dirancang untuk memastikan bahwa kripto tersebut tetap berharga dan stabil seiring berjalannya waktu, sambil memengaruhi dinamika pasar dan investasi di sekitarnya.
Belum ada Komentar untuk "Bitcoin Halving: Panduan Lengkap untuk Investor dan Penambang Bitcoin"
Posting Komentar